Loading…

News

Bersama Visinema Pictures, Animator Ini Siap Kembangkan Animasi Indonesia
27 Mar 2020



Jakarta, 23 Maret 2020 - Kecintaannya terhadap dunia animasi bagi Ryan Adriandhy, animator lulusan dari Rochester Institute of Technology (RIT) New York tahun 2019 ini dimulai sejak tahun 2011 hingga 2014. Dalam rentang waktu tersebut, dirinya mulai bekerja sebagai freelancer illustrator.

Kemudian pada tahun 2015, sebuah yayasan bi-nasional AMINEF (American Indonesian Exchange Foundation).yang bergerak di bidang pertukaran pelajar Amerika dan Indonesia membuka sebuah peluang beasiswa Fullbright. Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, pemuda yang sempat menjadi seorang komedian tersebut mencoba peruntungannya.  

“saya coba daftar dan Alhamdulillah beasiswanya dapat, di Amerika untuk belajar film dan animasi. Saya kuliah animasi dari tahun 2015 sampai 2019. Selesai 3,5 tahun lalu saya extend jadi 4 tahun karena dapat tawaran untuk jadi asisten dosen dan ngajar di sana (Amerika),” ucap Ryan disela-sela waktu istirahatnya.

Setelah lulus kuliah, bermodalkan ilmu yang didapat dari Rochester Institute of Technology (RIT) dan kecintaannya terhadap animasi, Ryan mulai membicarakan, meriview, memberikan pendapat-pendapat positif nya tentang animasi di social media.

Pucuk dicinta ulam pun tiba, sebuah perusahaan perfilman yang sedang tumbuh, Visinema Pictures yang saat ini ingin mengembangkan sebuah divisi animasi mulai melirik pria yang bersahabat dengan Adriano Qalbi, Chief Visinema Content tersebut.

“mas Adri merekomendasikan saya ke Mas Angga Sasongko. Ya udah Mas Angga follow saya di sosmed. Mungkin dari dia melihat tweet saya atau postingan saya di Instagram dia tertarik lalu suatu hari saya ditelpon untuk diajak kesini dan mengobrol tentang bagaimana visinya Visinema di animasi,” ungkap Ryan.

Di akui oleh Ryan, salah satu alasan dirinya menerima dan masuk kedalam bagian Visinema Pictures karena memiliki kecocokan visi dan misi dalam pengembangan dunia animasi di Indonesia.

“animasi itu sebuah medium yang pengerjaannya membutuhkan kesabaran, lama dan harus sabar. Kita juga punya kebebasan berekspresi. Yang menarik dari animasi ini adalah sebuah kemewahan di mana kita bisa ngepush teknologinya sampai mana?”, katanya yang saat ini tengah mempersiapkan tim kecil untuk sebuah proyek animasi.

“Next-nya kita juga ingin membangun kapasitas internal di dalam Visinema secara produksi animasi walaupun timnya tim kecil atau mungkin scope project-nya belum sebesar layar lebar seperti Nussa. Tapi ada satu IP original sendiri dari Visinema yang belum bisa disebut di sini,” tutupnya.